Tuesday 4 September 2007

Jujitsu

Dari Wikipedia Indonesia, ensiklopedia bebas berbahasa Indonesia.


Latihan jujitsu di Jepang sekitar tahun 1920
Latihan jujitsu di Jepang sekitar tahun 1920

Jujutsu (bahasa Jepang: 柔術, jūjutsu; juga jujitsu, ju jutsu, ju jitsu, atau jiu jitsu) adalah sistem bela diri Jepang; sejenis olah raga bela diri Jepang.

Ju-Jitsu atau Jiu-Jitsu atau Jujutsu merupakan teknik bela diri yang berasal dari jaman Jepang Kuno. Munculnya boleh dibilang hampir bersamaan dengan bela diri tertua di Jepang yaitu Sumo/Gulat Jepang (230 th SM). Jiu-Jitsu merupakan induk berbagai bela diri dari Jepang, Korea, Brazil, Rusia, Israel dll. Diantaranya Judo, Aikido, Kobudo, Kendo, Iaido, Hapkido(Korea),Vale Tudo(Brazil),Sambo(Rusia), Krav Maga(Israel), dll

Secarah harfiah kata Jiu atau Ju berarti lentur atau fleksibel dan kata Jitsu atau Jutsu berarti teknik atau cara/metode. Maka Ju-Jitsu berarti bela diri yang fleksibel. Jiu-Jitsu memiliki berbagai teknik; ada teknik keras ada juga teknik lembut/halus, ada teknik menyerang ada teknik bertahan, ada teknik menggunakan kekuatan fisik ada pula dengan tenaga dalam dan pernafasan, serta banyak teknik tangan kosong dan teknik menggunakan senjata.

Intinya Jiu-Jitsu menggunakan segala teknik/cara untuk melumpuhkan/menguasai lawan. Pada dasarnya teknik Jiu-Jitsu adalah teknik bertarung bebas yang sebenarnya bukanlah sport. Akan tetapi dalam masa modern ini Sport Jiu-Jitsu juga mulai marak sehingga muncul banyak sekali even–even pertandingan Ju-Jitsu di berbagai negara dengan berskala Nasional, Regional maupun Internasional.

Daftar isi

[sembunyikan]

[sunting] JU-JITSU DI INDONESIA

Ada banyak organisasi Jiu-Jitsu (Jujutsu) di Indonesia, dan salah satu yang terkemuka adalah dari aliran Kyushin Ryu. Jiu-Jitsu aliran Kyushin Ryu masuk ke Indonesia pada masa pergolakan Perang Dunia II (1942) di bawa oleh seorang tentara Jepang yang bernama Ishikawa. Karena itu Jiu-jitsu Indonesia (skrg. IJI-Institut Jiu-Jitsu Indonesia) dikenal dengan aliran I Kyushin Ryu.

Ishikawa kemudian mewariskan ilmunya kepada R. Sutopo (Ponorogo) yang kemudian diturunkan kepada kelima muridnya yaitu Drs. Firman Sitompul(Dan X),Irjen(Pol) DPM Sitompul, SH, MH (Dan VIII), Drs. Heru Nurcahyo (Dan VII), Drs. Bambang Supriyanto (Dan VI), dan Drs. Heru Winoto (Dan V). Kelima murid inilah yang menjadi cikal bakal tumbuh dan berkembangnya Jiu-Jitsu di Indonesia.

Untuk mengembangkan Jiu-Jitsu ke seluruh Indonesia maka kemudian pusat pengembangan Ju-Jitsu dipindahkan ke Jakarta. Di sinilah dibentuk suatu organisasi resmi dan berbadan hukum yang bernama “ Institut Jiu-Jitsu Indonesia “ disingkat “ IJI ”, tepatnya tanggal 8 Desember 1981.

Pada tahun itu juga saat diadakan demonstrasi bela diri Jiu-Jitsu di Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK) Jakarta, Jiu-Jitsu berhasil mendapatkan penghargaan serta pengakuan dari Kedutaan Besar Jepang.

Hingga saat ini Jiu-Jitsu telah masuk di POLRI dan juga di berbagai kesatuan militer seperti KOPASSUS, KOSTRAD, PASPAMPRES, MARINIR dll. Jiu-Jitsu juga dikembangkan di sekolah-sekolah, instansi-instansi pemerintah maupun swasta dan juga di perguruan tinggi.

[sunting] TONFA JUTSU

Ilmu yang dipelajari dan dikembangkan Institut Ju-jitsu Indonesia antara lain beladiri tangan kosong dan senjata. Senjata yang diajarkan diantaranya : Tonfa yaitu senjata yang telah dipakai oleh Polisi Indonesia. Tonfa dikembangkan oleh Anang Dan 3 Ju-Jitsu(salah satu murid Ju-Jitsu dari Jawa Timur) Bersama kawan-kawannya dari Pengurus Provinsi Jawa Timur diantaranya Asikwanurriza Dan2 dan Benny Dan 1 menyusun Kata 1 Tonfa, Kata 2 Tonfa dan Kata 3 Tonfa atau yang populer dengan nama Kata 8 penjuru mata angin yang disusunnya sendiri dalam waktu kurang dari satu jam (Diperagakan 1000 personil pada saat Upacara Hari Bhayangkara ke-57, 1 Juli 2003 di Lapangan Terbang Pondok Cabe, Tangerang.

Saat ini ilmu tonfa masih terus dikembangkan oleh Anang dan timnya yang tergabung dalam SELF DEFENCE CLUB - INSTITUT JU-JITSU INDONESIA(http://ju-jitsu-sdc.org)

Tim Pengembang Tonfa Jutsu di Indonesia

Jujutsu

Jujutsu (juga dieja Jujitsu, Ju-Jitsu atau Jiu-Jitsu)adalah sebuah seni beladiri yang berasal dari Jepang. Jujutsu pada dasarnya adalah bentuk pembelaan diri yang bersifat defensif dan memanfaatkan "Yawara-gi" atau teknik-teknik yang bersifat fleksibel, dimana serangan dari lawan tidak dihadapi dengan kekuatan, melainkan dengan cara "menipu" lawan agar daya serangan tersebut dapat digunakan untuk mengalahkan dirinya sendiri. Dari seni beladiri Jujutsu ini, lahirlah beberapa seni beladiri lainnya yang mempunyai konsep defensif serupa, yaitu Aikido dan Judo, keduanya juga berasal dari Jepang.

Jujutsu terdiri atas bermacam-macam aliran (Ryuha), namun pada garis besarnya terbagi atas dua "gaya", yaitu tradisional dan modern. Gerakan dari kedua macam "gaya" Jujutsu ini adalah hampir sama, namun jurus-jurus Jujutsu modern sudah disesuaikan dengan situasi pembelaan diri di jaman modern, sedangkan jurus-jurus Jujutsu tradisional biasanya mencerminkan situasi pembelaan diri di saat aliran Jujutsu yang bersangkutan diciptakan. Sebagai contoh, Jujutsu yang diciptakan di jaman Sengoku Jidai (sebelum Shogun Tokugawa berkuasa) menekankan pada pertarungan di medan perang dengan memakai baju besi (disebut Yoroi Kumi Uchi), sedangkan yang diciptakan di jaman Edo (sesudah Shogun Tokugawa berkuasa) menekankan pada beladiri dengan memakai pakaian sehari-hari (Suhada Jujutsu).

Teknik-teknik Jujutsu pada garis besarnya terdiri atas atemi waza (menyerang bagian yang lemah dari tubuh lawan), kansetsu waza/gyakudori (mengunci persendian lawan) dan nage waza (menjatuhkan lawan). Setiap aliran Jujutsu memiliki caranya sendiri untuk melakukan teknik-teknik tersebut diatas. Teknik-teknik tersebut lahir dari metode pembelaan diri kaum Samurai (prajurit perang jaman dahulu) di saat mereka kehilangan pedangnya, atau tidak ingin menggunakan pedangnya (misalnya karena tidak ingin melukai atau membunuh lawan).

Aliran Jujutsu yang tertua di Jepang adalah Takenouchi-ryu yang didirikan tahun 1532 oleh Pangeran Takenouchi Hisamori. Aliran-aliran lain yang terkenal antara lain adalah Shindo Yoshin-ryu yang didirikan oleh Matsuoka Katsunosuke pada tahun 1864, Daito-ryu yang didirikan oleh Takeda Sokaku pada tahun 1892, Hakko-ryu yang didirikan Okuyama Ryuho pada tahun 1942, dan banyak aliran lainnya.

Di Indonesia, ada beberapa perguruan Jujutsu/Ju-Jitsu yang cukup populer, selain perguruan Institut Jiu-Jitsu Indonesia yang didirikan oleh Bp. Sitompul, juga dapat dijumpai perguruan PORBIKAWA (Persatuan Beladiri Ishikawa) yang didirikan oleh Master Ishikawa (dan diteruskan oleh murid utama beliau, Bp. Tan Sing Tjay), perguruan Jiujitsu Club Indonesia (JCI) http://www.geocities.com/wadokai_indonesia/jci.html yang didirikan oleh Bp. Ferry Sonneville pada tahun 1953, perguruan Goshinbudo Jujutsu Indonesia (GBI) http://www.geocities.com/gbi_club yang didirikan oleh Bp. Ben Haryo pada tahun 1997, perguruan Take Sogo Budo yang didirikan oleh Bp. Hero Pranoto, dan perguruan Samurai Jujutsu Indonesia (SJJI) yang didirikan oleh Bp. Budi Martadi.

Perguruan Goshinbudo Jujutsu Indonesia (GBI) berafiliasi dengan JKF-Wadokai (beraliran Wado) dan Kokusai Dentokan Renmei (beraliran Hakko-ryu) http://www.dentokanhombu.com sedangkan Samurai Jujutsu Indonesia (SJJI) berafiliasi dengan Kokusai Jujutsu Renmei http://www.genbukan.org

Kedua perguruan diatas beraliran Jujutsu tradisional/murni, karena gerakannya didasarkan pada teknik-teknik Jujutsu Jepang sesuai aslinya, tanpa perubahan atau inovasi lokal dari anggota-anggota yang ada di Indonesia. Di perguruan GBI misalnya, diajarkan waza (teknik) yang berasal dari Hakko-ryu Jujutsu, Shindo Yoshin-ryu Jujutsu dan Ryoishinto-ryu Jujutsu, Sedangkan di perguruan SJJI, diajarkan teknik dari Hontai Takagi Yoshin-ryu Jujutsu, Asayama Ichiden-ryu Jujutsu dan beberapa aliran lainnya.

Ciri khas Jujutsu tradisional antara lain adalah tidak memiliki format pertandingan/kompetisi, serta masih menjalin hubungan dengan hombu dojo (dojo induk) yang ada di negara asal Jujutsu, yaitu Jepang. Sedangkan Jujutsu modern (seperti Gracie Jiu-Jitsu dari Brazil) biasanya menekankan pada pertandingan/kompetisi dan sudah tidak memiliki hubungan dengan negara asalnya.

No comments: